Senin, 30 September 2013

Harus Banget yah Punya Pacar ?

Tidak ada yang salah dengan status lajang, justru ini adalah kesempatan Anda untuk bersenang-senang dan memanjakan diri sendiri tanpa terlebih dulu mendapatkan persetujuan dari pihak lain.
Banyak perempuan yang memiliki sindrom takut sendiri, rasa percaya diri mereka bak melorot ke dan menyerap ke dalam tanah saat menyandang status single. Tanpa mereka sadari, mereka tengah mengalami sindrom yang dinamakan kecanduan cinta.
Salah satu ciri dari sindrom ini adalah mereka merasa 'tidak laku', kemudian secara kilat mereka mencari pacar baru. Tak peduli bagaimana kepribadian pria tersebut, apa pekerjaannya, bagaimana keluarganya dan yang paling penting, apakah ia mencintai pria tersebut atau tidak. Intinya, harus punya pacar!
Efek negatif dari sikap ini adalah sudah pasti Anda jadi tidak selektif dalam memilih kekasih, karena terlalu cepat 'jadian' berpotensi menyakiti hati orang lain, karena orientasi Anda bukan pada cinta, melainkan status hubungan.
Anda yang merasa memiliki sindrom seperti ini, percayalah bahwa cinta itu universal. Anda juga bisa menikmati kebahagiaan cinta bersama keluarga dan sahabat, tidak harus dengan pacar. Terdengar klise ? Memang! Namun tergesa-gesa mencari pengganti sang mantan, pun juga cara paling klise dalam menjerumuskan diri pada rasa putus asa dan depresi.
Saat putus dengan pacar, mungkin dunia Anda seolah beralih gelap gulita, dalam pikiran Anda semua orang berbahagia kecuali Anda. Namun, yakinkan diri bahwa kondisi ini hanya bersifat sementara.
Hidup melajang juga menyenangkan, Anda bebas mengatur waktu, mengembangkan karier, mengikuti kursus yang tidak sempat Anda jalani. Bahkan, Anda juga memiliki kesempatan untuk menyeleksi pria terbaik, artinya Anda bisa dekat dengan beberapa pria tanpa ikatan, mengasyikkan bukan?


Jumat, 27 September 2013

Kecanduan Pornografi, Pria Cenderung Diskriminasi Jender

Diskriminasi jender merupakan hal yang berlawanan dengan emansipasi. Salah satu kebiasaan yang meningkatkan kecenderungan diskriminasi jender adalah menonton tayangan porno. Tayangan porno, baik gambar maupun video, sejak lama menjadi kontroversi dalam perabadan modern. Tayangan tersebut dikatakan membuka pengalaman mental yang tidak pernah dibayangkan beberapa dekade belakangan.
Para peneliti asal University of Copenhagen dan University of California, Los Angeles, melakukan analisis pada 200 pria dan wanita Denmark yang berusia 18-30 tahun. Mereka kemudian menguji kebiasaan menonton tayangan porno dan kepribadian peserta.
Mereka menemukan, peserta yang memiliki kebiasaan menonton tayangan porno cenderung untuk lebih antagonis dan gemar membuat permusuhan dengan sesamanya. Peserta tersebut juga cenderung tidak bersahabat dan egois.
Selanjutnya, para peneliti mencoba untuk lebih detail dan fokus terhadap sikap yang berhubungan dengan diskriminasi jender. Mereka menguji peserta untuk menentukan apakah kebiasaan menonton tayangan porno benar-benar memengaruhi sikap diskriminatif terhadap jender.
Hasilnya, peserta dengan hobi menonton tayangan porno cenderung untuk memiliki sikap diskriminatif terhadap jender, termasuk tidak ramah, berprasangka buruk, dan menyepelekan lawan jenisnya, dibanding dengan mereka yang tidak.
Studi yang dilaporkan dalam Journal of Communication tersebut menemukan, wanita cenderung untuk menahan sikapnya dibandingkan pria. Karena itu, hasil tersebut tidak berlaku pada wanita.
Peneliti studi Gert Hald mengatakan, temuan ini mungkin dapat membantu para peneliti untuk lebih mengerti dampak pornografi terhadap perubahan cara bersikap. "Meski hasil yang didapat dari studi ini mungkin tidak sama pada setiap orang," ujarnya.
Para peneliti mengatakan, hasil studi ini hanya terbatas pada pria dan wanita heteroseksual, dan bahwa hubungan antara kebiasaan menonton tayangan porno dan diskriminasi jender bukan merupakan hubungan sebab akibat.
Kompas.com : Unoviana Kartika | Selasa, 10 September 2013 |

Minggu, 22 September 2013

Final Piala AFF, Timnas U-19 Siap Berikan Kemampuan Terbaik


SIDOARJO, KOMPAS.com – Skuad Timnas U-19 siap mengerahkan kemampuan terbaiknya di final Piala AFF melawan Timnas U-19 Vietnam, Minggu (22/9/2013), di Stadion Delta Sidoarjo, Jawa Timur.
Kapten Timnas U-19 Indonesia, Evan Dimas Darmono, berharap, mereka bisa menjadi pemenang sebagai hadiah untuk keluarga, bangsa, dan negara. Pertandingan tersebut merupakan kesempatan bagi Indonesia yang selama ini belum pernah menjuarai Piala AFF U-19.
"Dukungan suporter bisa melepaskan kelelahan kami. Mereka setia mendukung kami dan sebagai balasannya, kami harus memberikan kemenangan kepada Indonesia," ucap Evan di sela-sela jadwal makan  malam Timnas di Hotel Sun, Sidoarjo, Sabtu (21/9/2013) kemarin.
Menurut Evan, kekalahan Indonesia dari Vietnam, 1-2 di fase Grup B adalah pelajaran berharga. Kekalahan tersebut jangan terulang lagi di partai puncak. Kemenangan dan gelar juara adalah harga mati.
"Di final kami harus bisa bermain tenang, fokus, dan tentu saja kerja sama antar lini harus rapi. Saya sudah bikin lima gol dan saya ingin menambahkan gol lagi di laga final nanti. Saya selalu minta doa kepada orang tua agar saya selalu diberi kebaikan dalam setiap pertandingan,” kata pemain Persebaya Surabaya 1927 itu.
Sementara gelandang serang Indonesia, M Hargianto berharap semua rekannya bisa bekerja sama secara baik. Serangan harus dibangun rapi sejak dari lini pertahanan.
"Aliran bola Indonesia di partai final nanti harus lancar dan sesuai petunjuk pelatih. Semoga kami bisa memberikan hasil manis buat Indonesia," katanya.
Hargianto mengatakn, selama menjadi punggawa Timnas U-19, ia menganggap peran pelatih Indra Sjafri sangat bagus, bukan sekedar sebagai pelatih saja, tetapi sewaktu-waktu bisa menjadi ayah dan teman di luar lapangan.
"Coach Indra orangnya sangat baik dan nyaman. Beliau selalu memberikan support yang bagus kepada pemain," kata Hargianto.
Sedang striker Ilham Udin Armaiyn mengungkapkan, ingin memberikan gelar juara bagi Indonesia agar membahagiakan orang tuanya yang sudah mendukung karir sepak bolanya.
"Orang tua saya selalu mendukung karier sepak bola saya dan saya harus membahagiakan mereka. Saya harap karir saya tidak berhenti sampai Timnas U-19 saja, saya ingin terus ke jenjang Timnas Senior dan ingin bermain di liga Eropa," kata Ilham.
"Di Timnas U-19 ini saya memiliki pengalaman baru. Saya mendapatkan teman-teman yang berasal dari banyak daerah. Mereka adalah motivasi bagi saya. Mereka selalu memberikan dorongan semangat kepada saya," imbuhnya.
(Eko Darmoko) http://bola.kompas.com/read/2013/09/22/1819417/Final.Piala.AFF.Timnas.U-19.Siap.Berikan.Kemampuan.Terbaik

Rabu, 18 September 2013

Pelamar CPNS Kementerian Keuangan Membludak

JAKARTA, KOMPAS.com - Minat masyarakat terhadap lowongan calon pegawai negeri sipil (PNS) setiap tahun semakin tinggi. Hal ini terlihat dari jumlah pelamar CPNS di setiap kementerian atau lembaga yang saat ini banyak membuka lowongan.

Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan, Kiagus Ahmad Badaruddin mengatakan, pihaknya menerima ratusan ribu pendaftar sejak pembukaan CPNS bulan Juli lalu hingga saat ini. "Pendaftar CPNS yang sudah masuk ke kami ada sekitar 110.000. Padahal kami membuka lowongan penerimaan CPNS tahun ini hanya sekitar 3.000 orang," kata Kiagus saat ditemui di kantornya, Selasa (17/9/2013) malam.

Data dari Kementerian Keuangan memang menunjukkan jumlah peminat yang tinggi untuk setiap lowongan di sejumlah kementerian atau lembaga. Hal ini merupakan hal yang wajar karena pelamar memang datang dari seluruh Indonesia. "Sudah biasa dari tahun ke tahun memang seperti itu. Malah lebih parah dari Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB)," katanya.

Sekadar catatan, Kementerian Keuangan membuka kesempatan kepada para sarjana atau sarjana muda, mulai dari tingkat D-III dan S-I serta tingkat SMK berbagai jurusan untuk menjadi PNS di lingkungan Kementerian Keuangan.

Kementerian ini membuka lowongan PNS untuk jabatan Analis Pajak, Penata Laporan Keuangan, Analis Bea Cukai, Analis Fiskal, Juru Motor, Verifikator Pajak dan Bea Cukai, Analis Laboratorium, Juru Mudi, Juru Minyak, Kelasi Kapal, Operator X-Ray dan lainnya. Sehingga jumlah formasi kebutuhan PNS tahun ini mencapai 2.909 kursi.

Penulis :Didik PurwantoRabu, 18 September 2013 | 10:23 WIB

Senin, 16 September 2013

Negara-negara Paling Bahagia Justru Minim Orang Superkaya

JAKARTA, KOMPAS.com — Bahagia selalu identik dengan kecukupan materi. Memang tak salah dengan ungkapan itu. Dengan berlimpahnya materi, seseorang bisa membeli apa pun yang diinginkannya.

Akan tetapi, materi bukanlah segala-galanya. Dari data yang dirilis PBB mengenai peringkat kebahagiaan suatu negara yang dihubungkan dengan daftar orang terkaya versi Bloomberg, justru terlihat bahwa negara-negara yang penduduknya paling bahagia di dunia justru cenderung tidak banyak dihuni miliarder.

Adalah negara-negara di kawasan Skandinavia yang masuk ke dalam jajaran teratas sebagai negara paling berbahagia versi PBB. Dengan menerapkan sistem negara kesejahteraan (welfare state), negara memegang peran penting dalam menjamin kesejahteraan warganya.

Berbeda dengan konsep negara liberal, welfare state negara menjamin kesamaan hak dan kesempatan ekonomi bagi setiap warganya. Sebaliknya, negara liberal menyerahkan semuanya pada mekanisme pasar.

Dari laporan PBB yang dirilis pekan lalu, terlihat bahwa negara-negara di kawasan Skandinavia (Swedia, Norwegia, Denmark, Finlandia, dan Islandia) yang menerapkan welfare state masuk ke dalam 10 besar sebagai negara yang paling berbahagia di dunia.

Urutan teratas negara yang paling berbahagia diduduki oleh Denmark dan posisi kedua ditempati oleh Norwegia.

Negara welfare state lainnya adalah Swedia yang menempati posisi nomor lima di antara negara-negara yang paling bahagia. Kemudian Finlandia di nomor tujuh dan Islandia di nomor sembilan.

Sementara itu, pada hari ini Bloomberg merilis daftar orang terkaya di seluruh dunia. Justru yang menarik, tak banyak miliarder kelas dunia yang berasal dari negara-negara welfare state. Berikut adalah penelusuran Kompas.com mengenai jumlah miliarder dari negara-negara tersebut:

- Denmark — 1 miliarder
- Norwegia — tidak ada
- Swedia — 7 miliarder
- Finlandia — 1 miliarder
- Islandia — tidak ada

Kondisi ini berbeda dengan negara-negara yang menerapkan konsep liberal. Amerika Serikat yang dihuni paling banyak miliarder justru berada di posisi 17 dari negara-negara yang paling berbahagia. Adapun jumlah miliarder dunia asal AS sebanyak 64 orang.

Penulis :Bambang Priyo JatmikoSenin, 16 September 2013 | 21:01 WIB

Minggu, 15 September 2013

Anggaran Negara untuk Gaji PNS Naik 3 Kali Lipat

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran Indonesia (Fitra) menilai, postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014 tidak akan mampu meredam persoalan ekonomi terkini. Pasalnya, anggaran negara untuk belanja modal sangat minim.

Koordinator Advokasi Seknas Fitra, Maulana, mengatakan, postur APBN 2014 masih mengutamakan kepentingan birokrasi. Dalam catatannya, belanja modal yang memiliki kontribusi pada pertumbuhan ekonomi hanya meningkat Rp 13 triliun atau 7 persen menjadi Rp 205,8 triliun. Adapun belanja pegawai pada 2014 mencapai Rp 276,6 triliun atau meningkat hingga Rp 43,5 triliun.

Kenaikan belanja pegawai ini seiring dengan perekrutan calon pegawai negeri sipil (PNS) yang sudah mulai dilakukan tahun ini hingga 60.000 orang.

"Berarti anggaran belanja pegawai naik tiga kali lipat dibanding peningkatan belanja modal. Ini tidak seimbang. Dengan kondisi Indonesia yang sedang krisis ini kok malah belanja pegawai yang ditingkatkan," kata Maulana saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Minggu (15/9/2013).

Padahal, belanja pegawai ini menurut Maulana justru tidak terlalu berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Kenaikan belanja pegawai ini justru akan mendorong peningkatan inflasi karena ada kenaikan konsumsi masyarakat, dibanding produksi.

Di sisi lain, saat ini inflasi sedang dalam kondisi tinggi, baik karena gejolak makanan maupun ada kenaikan harga barang komoditas lain yang bisa memicu kenaikan inflasi. "Kenaikan belanja pegawai dibanding belanja modal ini akan menjadi beban baru bagi APBN di 2014. Padahal, APBN 2014 ini bisa menjadi cerminan salah satu instrumen ekonomi yang bisa digunakan," tambahnya.

Maulana menilai kondisi ini bisa menyebabkan APBN 2014 justru gagal untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia.

Penulis :Didik Purwanto-Senin, 16 September 2013 | 06:56 WIB

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/09/16/0656102/Anggaran.Negara.untuk.Gaji.PNS.Naik.3.Kali.Lipat